Pemerintah Sebut Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV 2022 Relatif Terjaga


 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perekonomian Indonesia tetap solid di tengah ketidakpastian global dan penurunan pertumbuhan ekonomi dunia. Per kuartal III/2022, perekonomian Indonesia mampu bertumbuh 5,72% secara tahunan (year on year/yoy).

Pemerintah menganggap, pertumbuhan tersebut bisa terjadi karena tingginya kinerja ekspor serta berlanjutnya perbaikan permintaan domestik yang tercermin dari peningkatan konsumsi. Sejumlah leading indicator riil konsumsi dan investasi yang masih berada di level optimis. 

Demikian pula indikator sektor eksternal yang relatif terkendali. Tercermin dari neraca perdagangan dan transaksi berjalan yang masih surplus, cadangan devisa yang tetap tinggi, serta rasio utang yang berada di level aman.

“Dengan pertimbangan berbagai risiko global dan domestik, kami optimis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% tahun 2022 dan sebesar 5,3% di tahun 2023,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (15/12).

Tahun depan, pemerintah telah menetapkan arah kebijakan pembangunan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023 dengan tema ‘Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan’.

Arah kebijakan itu mulai dari percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas SDM di bidang kesehatan dan pendidikan, hingga pembangunan Ibu Kota Nusantara. 

Pemerintah juga akan menindaklanjuti beberapa komitmen investasi yang telah dibuat untuk Indonesia sebagai hasil dari KTT G20 Bali. 

Beberapa komitmen di antaranya seperti komitmen Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar US$20 miliar untuk energi bersih, komitmen Asia Zero Emission Community (AZEC) dengan dana sebesar US$500 juta, serta Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) berupa pendanaan US$600 miliar dari Negara G7 dalam bentuk pinjaman dan hibah untuk proyek infrastruktur berkelanjutan bagi negara berkembang.

Setelah sukses dengan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia, pada 2023 Indonesia juga akan mengemban Keketuaan ASEAN yang mengusung tema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’. 

“Indonesia berupaya memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai, yang diharapkan akan mendatangkan berbagai peluang serta meningkatkan kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia,” jelasnya.

Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat di 2022 dapat menjadi bekal untuk menghadapi potensi resesi global di tahun depan. Mobilitas masyarakat yang semakin pulih menjadi determinan utama pendorong aktivitas ekonomi Indonesia.

Pemerintah juga akan terus mengambil langkah-langkah responsif dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah tren kenaikan inflasi global. Pemerintah optimistis, kebijakan dan program yang tengah dicanangkan dapat mendorong kemajuan secara signifikan di berbagai sektor perekonomian, serta dapat meredam tantangan global.

“Dengan fundamental yang kuat, ditambah meningkatnya posisi Indonesia dalam kancah ekonomi internasional,” sebut Airlangga.

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.