Ganjar Sebut Kapasitas Panen Bisa DItingkatkan Hingga 8 Ton Jika Produktivitas Pertanian Ditingkatkan


 Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yakin produktivitas pertanian di Jawa Tengah bisa lebih dioptimalisasi.

Menurut Ganjar Pranowo, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan modern rice milling plant (MRMP) atau penggilingan padi modern, dan alat pengering padi.

Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo setelah dampingi Presiden RI Joko Widodo resmikan MRMP di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen pada Sabtu, (11/3/2023).

Menurut Ganjar Pranowo, kapasitas panen padi di Jawa Tengah dapat meningkat hingga 8 ton jika upaya peningkatan produktivitas pertanian terus didorong.

"Problemnya sudah ketahuan, produktivitas kita mesti ditingkatkan karena sebenarnya fasilitas ini dimiliki cukup banyak."

"Kalau produktivitasnya banyak, asumsi saja per hektar kita bisa menaikkan kapasitas panen kita 7 ton sudah bagus sekali, syukur-syukur bisa 8 ton," kata Ganjar Pranowo.

Jawa Tengah merupakan wilayah penghasil produksi padi terbesar nasional.

Pada tahun 2020, luas panen padi Jateng sebanyak 1.666.931 hektare dan meningkat pada tahun 2021 menjadi 1.696.712 hektare.

Jumlah produksi padi Jawa Tengah juga naik dari 9.489.165 ton di tahun 2020 menjadi 9.618.657 ton di tahun 2021.

Meski demikian, Ganjar Pranowo menilai Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama BULOG masih harus terus melakukan program yang menunjang kegiatan petani.

Hal itu agar produktivitas pertanian dapat lebih ditingkatkan.

Hal itu ditekankan Ganjar Pranowo saat berbicara soal ketahanan pangan nasional, yang bisa tercipta ketika program mandiri pangan mampu dioptimalkan oleh para petani.

"Kita butuh mempertimbangkan masukan petani soal pupuk. Pupuk kita kurang banyak, terus sarana produksi pertanian yang dibutuhkan seperti obat-obatan. Ketika BULOG punya peralatan lebih banyak, maka serapannya lebih bagus," jelas Ganjar.

Ganjar Pranowo menegaskan, untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Jawa Tengah, tidak boleh melakukan liberalisasi pangan.

Menurutnya, peran BULOG sangat penting untuk diperkuat agar kebutuhan pangan nasional bisa tercukupi.

Tak hanya itu, Ganjar Pranowo juga berencana untuk menyiapkan alat pengering padi atau dryer untuk kelompok tani di Jawa Tengah.

Hal ini bertujuan agar produksi pertanian tidak terhambat oleh cuaca ekstrem.

"Problem besarnya dryer kemarin itu, jadi dryer di daerah-daerah itu butuh lebih banyak. Sehingga kalau cuaca ekstrem, petani tidak bisa mengeluh mengeringkan karena tidak punya alat, karena bisa dibantu dryer," kata Ganjar Pranowo.

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.