Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) akan menggelontorkan bantuan keuangan (bankeu) desa senilai Rp 1,7 triliun pada 2023 untuk pembangunan desa-desa di wilayahnya.
Bankeu merupakan wujud kepedulian Pemprov Jateng untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di pedesaan. Bantuan ini sudah digulirkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sejak 2013.
Apabila dijumlah hingga akhir 2023, total bankeu yang disalurkan mencapai Rp 8,4 triliun lebih. Pemprov Jateng memberikan bantuan ini sebagai suntikan dana meski desa-desa di wilayahnya telah mendapat dana desa (DD) dari pemerintah pusat.
Ganjar mengatakan, dana desa diberikan oleh pemerintah sebagai upaya untuk pemerataan kemajuan Indonesia.
Dengan dana desa tersebut, ia berharap, desa-desa di Jateng dapat semakin maju dan berkembang.
“Pemerintah hanya memfasilitasi, pengguna dana desa yang bekerja. Saya titip pesan, tolong penggunaan dana desa benar-benar sesuai program, transparan, akuntabel, dan bermanfaat,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (28/2/2023).
Selain itu, Ganjar juga meminta agar penggunaan dana desa melibatkan masyarakat. Akan lebih baik jika seluruh pihak terkait membuka lebar ruang informasi publik agar masyarakat dapat ikut mengawasi jalannya pembangunan.
Berdasarkan data rekapitulasi bankeu desa. Sejak 2013 hingga 2022 total bankeu desa sekitar Rp 6.744 triliun.
Adapun rinciannya, pada 2013 sebanyak Rp 31,8 miliar, 2014 berjumlah Rp 299,7 miliar. Kemudian pada 2015 berjumlah Rp 349,37 miliar, 2016 berjumlah Rp 85,4 miliar, 2017 berjumlah Rp 492,63 miliar, dan 2018 berjumlah Rp 674,3 miliar.