Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meluncurkan versi terbaru dari aplikasi LaporGub, layanan aduan warga berbasis digital yang diluncurkan sejak 2013 silam. Aplikasi LaporGub V.2.0 ini telah dilengkapi analisis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
"Jangkauannya lebih gampang dan di belakang itu sebenarnya ada data yang terkumpul yang dianalisis dengan Artificial Intelligence. Maka sekarang kalau ada masyarakat melapor, terdata," tutur Ganjar dalam keterangan tertulis, Jumat (03/08/2023).
Selain dilengkapi teknologi AI, Ganjar menyediakan layanan laporan anonim untuk masyarakat. Fitur tersebut memungkinkan identitas pelapor tidak terlihat publik sehingga privasi pelapor dan laporan bisa dipastikan aman.
Ganjar mengatakan pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan memperbarui aplikasi LaporGub agar semakin memudahkan masyarakat yang ingin melapor. Hal ini dilakukan sebagai wujud layanan pemerintah yang mudah dan cepat.
"Kami memperbaiki terus, sudah beberapa kali versinya diperbaiki," kata Ganjar.
Hadirnya pembaruan dan fitur anonim ini memastikan laporan aman dan pelapor bisa mengadu tanpa hambatan. Untuk itu, Ganjar mengajak masyarakat tidak ragu melaporkan keluh kesahnya terkait layanan dan fasilitas publik melalui aplikasi LaporGub. Nantinya, laporan yang terkumpul akan menjadi rujukan pilihan untuk menciptakan kebijakan terbaik.
"Jangan salah, pemerintah akan bisa mendapatkan data yang bagus dan itu bisa dipakai untuk basis pengambilan keputusan dan kebijakan yang jauh lebih baik. Mudah-mudahan masyarakat akan bisa makin menerima, dan ini kita jadikan legacy bahwa layanan publik itu bisa kok dikanalisasi dengan sistem yang bagus," tegasnya.
Sebagai informasi, LaporGub merupakan gebrakan yang diinisiasi Ganjar sejak periode pertamanya pada 2013. Saat itu, LaporGub berbasis website dan terus berkembang hingga bisa diakses multi platform. Mulai dari Web, WhatsApp, direct message (DM) di media sosial, serta SMS maupun hotline.
Berdasarkan data terbaru Government Resource Management System (GRMS) Jawa Tengah, sejak 1 Januari 2022 hingga 31 Desember 2022 tercatat ada 22.980 aduan masyarakat yang masuk ke kanal LaporGub.
Dari jumlah tersebut, sejumlah 14.983 aduan atau 65,2 persen dapat diselesaikan, 4.927 aduan atau 21,4 persen dalam proses verifikasi, sebanyak 1895 aduan atau 8,24 persen dalam progres, serta 257 aduan atau 1,11 persen belum dijawab. Sisanya, 918 aduan atau 3,99 persen aduan masuk dalam kategori tidak layak, dikembalikan, spam, atau bukan wewenang Pemprov Jateng.
"Ada yang mengadu lewat website, media sosial, WhatsApp sampai telepon," kata Ganjar dikutip dari akun Twitter pribadinya @ganjarpranowo.
Sejak 1 Januari 2023 hingga 23 Februari 2023, LaporGub mencatat ada 3.829 aduan yang masuk. Dari jumlah tersebut, 1.980 aduan diselesaikan, 729 dalam proses verifikasi, serta 672 dalam progres. Sisanya, aduan belum dijawab, berisi spam, tidak layak atau bukan wewenang pemprov Jateng.